True, Eben. True

Hilmy Fadiansyah
4 min readOct 13, 2021

--

Kehilangan tak pernah menyenangkan, begitu datang menjadi satu hal yang menyakitkan. Namun selalu tak bisa kita hindari, datang dengan seketika, hanyutkan semua rupa yang ada. Dari sekian banyak isi pikiran dan perasaan yang ada dalam diri manusia, ada satu hal yang tak bisa dihindari: ketika sesuatu yang penting pergi, leburkan semua peranan sejati yang telah dilakukan, membekas begitu erat hingga sulit untuk direlakan.

Kita mengenal istilah legenda, tanda kehormatan tanpa seremoni tertulis. Disepakati oleh suara masyarakat karena jasa yang telah dilakukannya banyak mempengaruhi dan menjadi inspirasi bagi banyak pihak. Semua yang telah dihabiskan untuk apa yang diperjuangkan tercatat dengan amat baik sebagai warisan kepada yang mencintainya.

3 september 2021, hari mulai berjalan seperti biasanya: orang-orang sibuk pergi untuk bertahan hidup, kota yang mulai ramai kembali, terik matahari yang mengucurkan keringat. Sampai pada sore hari, jagat di Bandung kembali mengabarkan berita haru, Aris Tanto, atau yang kita kenal dengan nama Eben, gitaris dari Burgerkill meninggal dunia. Kucuran keringat berubah menjadi air mata, kota yang ramai tetiba hening mendengar kabar yang menyentak. Musik Indonesia kembali harus kehilangan salah satu penggerak roda nya.

Tak perlu mengenal secara personal untuk mengetahui bahwa seorang yang memiliki pengaruh besar dalam dunia yang dijalaninya, melihat dan mendengar pembuktian dari banyak orang terhadapnya sudah lebih dari cukup untuk mengetahui bahwa ia adalah sosok besar, orang baik yang banyak disayangi oleh orang lain. Dan hal ini begitu melekat pada sosok Kang Eben, jargon “besar di komunitas dan terus membesarkannya” tetap dijalankan sampai hembus nafas terakhir.

Kang Eben bukan hanya seorang musisi biasa, karya-karyanya nyaris tanpa celah. Dari sekian banyak materi dan prestasi bersama Burgerkill, penempatan band metal nomor satu di Indonesia sudah bukan asal main baginya. Namun disisi lain, sosok Kang Eben diluar sebagai musisi melebihi apa yang telah ia capai. Konsistensi, spirit, dan dukungan kepada komunitas adalah hal yang lebih berarti bagi kawan-kawan dan para Begundal (sapaan fans Burgerkill).

Bandung menjadi saksi, terutama Ujungberung, daerah dimana Kang Eben tumbuh dan mulai berkenalan dengan musik bawah tanah. Bagian timur dari kota Bandung yang dijuluki penghasil band-band cadas berkelas di Indonesia, yang senantiasa ia kibarkan di setiap momen penting. Kang Eben tak pernah lupa darimana ia berasal, dan terus membesarkannya. Memberikan semangat bagi teman kanan-kiri, bahkan kepada yang usianya jauh lebih muda, ia tak pernah pelit akan ilmu dan nasihat. Berkat itulah keseganan kepada beliau amat terasa. Segan yang tanpa batas, bukan menanggah keatas.

Lahirnya banyak pertunjukan, aktivasi tempat, kegiatan sosial sedikit-banyak pasti melibatkannya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Spirit yang tak pernah habis inilah yang hanya orang-orang terpilih bisa merangkul. Entah bagaimana bila skena musik metal bisa sebesar hari ini tanpa kehadiran Kang Eben.

Sejati.

“Kalau mau kaya, jangan main musik metal.” Ucap Kang Eben pada salah satu media. Baginya, bermain musik adalah kontemplasi, cara bersenang-senang yang paling jujur. 20 tahun lebih ia habiskan hidupnya untuk bermain musik, Burgerkill tak akan menjadi seperti sekarang jika keteguhan Kang Eben tak sekeras ini. Dari pergantian personil, dinamika band, masalah-masalah yang muncul dalam grup independen, Kang Eben tetap berjuang mempertahankan semua, dan hasilnya tak main-main.

Mulai dari panggung sekolah, GOR Saparua, sampai jelajah panggung manca negara telah ia singgahi. Berapa banyak musisi-musisi yang terinspirasi dari Burgerkill, bagaimana Kang Eben bersama Burgerkillnya dapat membangun utopia yang menjadi nyata: memainkan musik tak populer dapat menghasilkan sesuatu, yang tentu bukan hanya berbentuk materi, lebih dari itu semua, bersenang-senang yang serius adalah mimpi semua orang.

Kembali menegaskan, Kang Eben bukan hanya bermain musik, tetapi hidup pun dari musik. Membangun clothing line yang berlandaskan musik dan studio musik, Chronic, memiliki stasiun radio dan media musik: Extreme Moshpit. Melibatkan banyak pihak di skena untuk terjun membangun itu semua bersama, ia tak hanya memberi panggung bagi kawan-kawan yang lain, bahkan sampai materi. Itu semua berlandaskan pertemanan. Ia tak menawarkan cara layaknya atasan-bawahan, semua berawal dari spirit Kang Eben untuk terus menghidupkan skena tersebut, sesederhana itu. Namun imbasnya sangat besar, panggilan “Babeh” kepadanya bukan sekedar sapaan akrab, didalamnya ada rasa hormat yang secara tidak langsung terbentuk di komunitas.

***

Kang Eben adalah panutan, guru, sahabat bagi banyak pihak yang mengenalnya. Tak banyak sosok yang bisa seperti beliau, konsistensi luar biasa dari apa yang dikerjakannya telah melewati impian, impian dari seorang yang kukuh dalam mengerjakan sesuatu yang ia cintai. Dan cinta itu bersemayam menjadi besar.

Mungkin tak pernah tersirat di benak beliau bahwa sosoknya akan sangat berpengaruh bagi skena dan komunitas musik, tetapi itu terjadi, dan bukan keajaiban, semua adalah hasil dari kerja keras dan perjuangan Kang Eben selama ia menjalankannya.

Sangat sulit untuk menemui sosok seperti Kang Eben, sosok yang disegani atas nama kebaikan. Tak pernah terbayangkan Kang Eben pergi secepat ini, pergi dengan meninggalkan banyak warisan penting bagi pelaku musik di semua lini.

Tetapi bagaimanapun, Kang Eben telah menancapkan banyak hal untuk dilanjutkan oleh kawan-kawan yang lain, walau berat. Kita semua pasti tak ingin menyaksikan ini terjadi, kita semua masih ingin terlibat bersamanya dalam semua hal. Namun melanjutkan hidup dan menjaga solidaritas dengan erat yang pasti ingin ia saksikan dari atas sana, semangat Kang Eben masih tetap hidup sampai kapanpun.

Menulis kembali percakapan bersama Mas Nuran, beliau pergi dengan puitis: Setelah melakukan hal yang amat dicintai nya, bermain musik. Cara pergi seorang sejati. Kang Eben orang baik yang pergi dengan cara yang baik, diantar dan didoakan bersama hal-hal yang baik. Sampai di keabadian.

--

--